Senin, 06 Agustus 2012

MACAM MACAM PUASA SUNNAH

Ajak anak - anak anda untuk Shaum Sunnah

Shaum Sunnah Rasulullah SAW

bismillahirrahmanirrahim
Shaum atau dikenal dengan puasa, adalah salah satu ibadah utama yang sering dicontohkan Rasulullah SAW. Berdasarkan hukumnya, shaum sendiri terbagi kedalam 4 golongan, yaitu shaum wajib, shaum sunnah, shaum, makruh, dan shaum haram. Dalam artikel kali ini, akan diuraikan secara singkat mengenai shaum sunnah.
Pada prinsipnya, shaum dapat dilakukan pada hari apa saja, selain 2 hari raya dan 3 hari tasyrik, asalkan tidak dikhususkan pada satu hari tertentu. Namun, ada beberapa shaum sunnah yang lazim dikenal dan tercantum dalam hadits-hadits Rasulullah SAW. Shaum-shaum tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Shaum Daud
    Shaum ini adalah shaum yang dicontohkan pertama kali oleh Nabi Daud a.s.
    Cara shaum: shaum berselang seling, maksudnya satu hari shaum, satu hari tidak, demikian seterusnya dengan konsisten
    Waktu: bisa kapan saja, asalkan bukan pada hari yang diharamkan untuk shaum, seperti 2 hari raya (Idul Fitri & Idul Adha) dan 3 hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah)
    Hikmah: memiliki keutamaan karena sifat seimbangnya dan konsistensi pelaksanaannya
  2. Shaum Arafah
    Shaum ini dilakukan oleh muslim yang tidak sedang melaksanakan wukuf di Arafah pada saat ibadah haji
    Cara shaum: sama seperti shaum biasa
    Waktu: pada tanggal 9 Dzulhijjah (pada saat saudara muslim yang sedang beribadah haji menjalankan wukuf Arafah)
    Hikmah: jika dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh karena mengharap ridho Allah SWT, dapat menghapus dosa-dosa kecil 1 tahun sebelum shaum dan 1 tahun setelah shaum
  3. Shaum 6 hari di bulan Syawal
    Shaum ini dilakukan pasca shaum wajib Ramadhan pada bulan Syawal
    Cara shaum: dilakukan selama 6 hari (tidak harus berurutan) dalam bulan Syawal
    Waktu: hanya pada hari-hari selama bulan Syawal
    Hikmah: yang melaksanakan shaum 6 hari di bulan Syawal setelah shaum Ramadhan maka pahalanya sama dengan jika shaum selama 1 tahun penuh
  4. Shaum hari Senin dan Kamis
    Shaum sunnah rutin yang dilakukan setiap hari Senin dan Kamis
    Cara shaum: sama seperti shaum biasa
    Waktu: hanya boleh pada hari Senin dan Kamis, tidak boleh hanya selalu Senin atau selalu Kamis saja
    Hikmah: menambah derajat kemuliaan, karena amal manusia ditunjukkan pada Allah setiap Senin dan Kamis
  5. Shaum pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah
    Shaum yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah
    Cara shaum: sama seperti shaum biasa
    Waktu: hanya pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, kecuali pada tgl 10 Dzulhijjah (hari raya Idul Adha)
    Hikmah: Allah SWT sangat menyukai amal shalih yang dilakukan pada 10 hari tersebut, salah satunya shaum.
  6. Shaum Ayyamul Bidh
    Shaum ayyamul bidh adalah shaum 3 hari setiap bulan.
    Cara shaum: dilakukan dalam 3 hari berurutan
    Waktu: pada hari ketiga belas, keempat belas, dan kelima belas setiap bulan, kecuali hari tasyrik (13 Dzulhijjah)
    Hikmah: berpeluang mendapat pahala seperti shaum selama setahun
  7. Shaum ‘Asyura dan Tasu’a
    Shaum ‘Asyura adalah shaum pada tanggal 10 Muharram, dan Tasu’a adalah shaum pada tanggal 9 atau 11 Muharram.
    Cara shaum: sama seperti shaum biasa
    Waktu: tanggal 9 dan 10 Muharram, atau tanggal 10 dan 11 Muharram
    Hikmah: shaum ‘Asyura akan menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu
  8. Shaum di bulan Muharram
    Shaum sunnah yang dilakukan di sepanjang bulan Muharram, bukan hanya pada ‘Asyura saja (10 Muharram)
    Cara shaum: sama seperti shaum biasa
    Waktu: sepanjang bulan Muharram
    Hikmah: menurut Rasulullah SAW, shaum di bulan Muharram adalah yang paling utama setelah Ramadhan
  9. Shaum di bulan Sya’ban
    Shaum yang dilakukan di sepanjang bulan Sya’ban, tapi tidak seluruh hari
    Cara shaum: sama seperti shaum biasa
    Waktu: hari-hari dalam bulan Sya’ban, kecuali tgl 30 Sya’ban (Yaumul Syak) karena saat itu meragukan antara masuk Ramadhan atau belum, namun menurut imam Syafi’i, jika shaum sunnah lainnya jatuh bertepatan pada Yaumul Syak, maka tidak mengapa dilakukan
    Hikmah: Rasulullah SAW melakukan shaum sunnah lebih sering di bulan Sya’ban ketimbang bulan lainnya (kecuali Ramadhan)
  10. Shaum untuk pemuda yang belum menikah
    Shaum ini dilakukan sebagai pengingat diri pada pemuda yang memiliki syahwat tinggi tapi belum menikah.
    Cara shaum: sama seperti shaum biasa
    Waktu: setiap saat kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk shaum
    Hikmah: sebagai perisai dari godaan syahwat yang sangat kuat pada pemuda yang belum menikah.
Semoga kita bisa mengamalkan shaum-shaum sunnah ini. Amin yaa Rabb


HIKMAH UTAMA PUASA BULAN RAMADHAN

Melainkan karena ridha Allah atas perjuangan panjang bangsa ini. Atas semangat persaudaraan dan persatuan serta komitmen kebangsaan, segenap elemen bangsa telah mufakat dan sepakat untuk hidup damai dan sejahtera di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selama enam puluh tujuh tahun menelusuri lorong-lorong kemerdekaan bersama Orde Lama, Orde Baru, dan sekarang Orde Reformasi, telah banyak pengalaman dan dinamika sejarah yang dilalui oleh bangsa besar ini.
Berbagai kendala telah diatasi dan berbagai kemajuan telah pula dinikmati. Meski berbagai dinamika politik telah terjadi, namun seluruh anak bangsa tetap bersatu visi dan misi, aman tentram dalam bingkai NKRI. Meski harus disadari bahwa belakangan ini terasa adanya suatu fenomena yang mengundang komentar galau dari para tokoh bangsa, seakan persatuan dan kesatuan bangsa saat ini tengah menghadapi krisis rasa persaudaraan dan rasa senasib sepanggungan, dan kian lunturnya semangat kebangsaan.
Kebijakan otonomi beriring desentralisasi dan demokratisasi yang bertujuan memajukan dan pemerataan pembangungan, justru terkesan berbuah egoisme lokal yang cenderung mengabaikan semangat dan kepentingan nasional. Ketika kita berazam menghayati pesan dan berkah ramadan, maka yang pertama disadari dalam pikiran adalah pesan dan berkah persaudaraan yang melahirkan rasa senasib sepenanggungan dalam kesadaran kebangsaan.
Ramadan telah menyadarkan umat manusia, muslimin dan muslimat khususnya, akan pentingnya persaudaraan dan persatuan, dan perlunya keniscayaan interaksi sosial kebangsaaan yang bermoral. Betapa, misalnya, sebuah fenomena yang luar biasa dan menakjubkan, bahwa bersama ramadhan muslimin dan muslimat hidup penuh keakraban, mereka sangat antusias selalu bersilaturrahim dalam majlis berjamaah dan bermuwajahah di setiap kesempatan beribadah.
Sementara itu, semaraknya kepedulian dan kesalehan sosial antar sesama menjadikan si kaya dan si miskin dalam satu rasa, saling peduli meringankan beban ekonomi sesama saudara sebangsa. Islam, di samping menekankan ukhuwwah Islamiah, juga sangat menjunjung tinggi ukhuwwah wathaniah atau persaudaraan dan persatuan kebangsaan.
Alquran, antara lain, menegaskan: ”Dan bersatu teguhlah kamu dengan ikatan agama Allah dan jangan bercerai berai. Ingatlah selalu akan nikmat Allah ketika kamu dahulu saling bermusuhan, lalu Allah persebatikan hati kamu dan karena nikmatNya jadilah kamu orang-orang yang bersaudara (Q.S 3:103).
Di dalam ayat lain Allah berfirman: ” Dan taatlah kamu sekalian kepada Allah dan rasulNya, janganlah kamu suka berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu gagal dan kehilangan kekuatan. Dan hendaklah kamu selalu besabar, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S.8: 46) Kiranya dari dua ayat Alquran ini sudah jelas memberikan pencerahan dan kesadaran bagi kita sekalian, bahwa karena persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat merdeka, dan karena itu pula bangsa ini tetap berdaulat dan kuat di sepanjang masa.
Adalah pekikan kalimat perjuangan yang selamanya menjadi pegangan kebangsaan, bahwa bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, al-ittihadu quwwatun wa al-tafarruqu dha`fun. Maka sempena momentum ramadan 1433 H penuh berkah ini, mari kita tingkatkan kesadaran persaudaraan dan perkokoh persatuan serta kobarkan semangat kebangsaan, demi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan bermarwah dalam ridha Allah, yang cemerlang, gemilang, dan terbilang di tengah-tengah pergaulan bangsa-bangsa yang berbilang-bilang.
Jadilah negara Indonesia yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Rasa parsaudaraan dan semangat kebangsaan yang tumbuh berakar bersama berkah ramadhan tahun ini, segera akan kita pupuk dan perkokoh kembali bersama momentum PON XVIII di bumi Lancang Kuning Provinsi Riau pada bulan September 2012 nanti.
Pekan Olahraga Nasional (PON) tidak sekedar momentum dan perhelatan olahraga untuk menang meraih prestasi dan merebut ratusan medali semata, namun yang lebih substatif lagi adalah media pemersatu bangsa atas dasar kebangsaan, patriotisme dan nasionalisme Indonesia dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Bersama sportivitas PON XVIII, bangsa ini tidak akan menonjolkan perbedaan agama, suku, bahasa, dan berbagai aspek budaya lainnya; melainkan hanya untuk menunjukkan satu kebanggaan, yakni kebanggaan dalam satu kebangsaan dan keindonesiaan.
Cita-cita meraih prestasi merebut medali dalam perhelatan PON XVIII nanti adalah pasti adanya, tetapi tekad memperkokoh persatuan kebangsaan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah kewajiban kita sebagai bangsa. Hanya ada satu pesan dan kepentingan politik yang tersirat pada PON XVIII di Provinsi Riau nanti, yakni keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Maka doa kita semua di sepanjang bulan ramadan penuh keberkahan, semoga perhelatan PON XVIII 2012 di bumi Lancang Kuning Provinsi Riau tidak tertunda oleh suatu kendala dan halangan, dan dapat terlaksana dengan sukses sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dalam suasana aman dan nyaman penuh keakraban atas dasar rasa persaudaraan dan semangat kebangsaan.
Kalau dulu bangsa ini telah bersebati, berjibaku berjuang sehidup semati, dan berhasil merebut kemerdekaan bumi pertiwi, maka adalah musibah yang sangat memilukan kalau setelah sekian lama merdeka justru rasa persaudaraan dan persatuan bangsa menjadi korban akibat ego kepentingan kelompok dan golongan
JAKARTA–Lantunan ayat-ayat suci Alquran berkumandang dari subuh hingga menjelang matahari tenggelam di Masjid Nurul Falah, komplek kantor PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang, Gambir, kemarin (5/8).
Sebagai penutup, Menteri BUMN Dahlan Iskan membaca surat An-Nas. Lengkaplah sudah khatam Alquran sebanyak 1.590 kali hanya dalam sehari. ”Subhanallah, ini pencapaian yang sangat besar. Semoga kita semua mendapat berkah dari Allah,” kata Dahlan Iskan yang didampingi jajaran direksi PT PLN (Persero). Kegiatan membaca Alquran hingga khatam ribuan kali dalam sehari ini digelar oleh PLN dalam rangka peringatan Nuzurul Al Quran.
Kegiatan ini diikuti 1600 orang santri dari 12 lembaga di Jakarta dan sekitarnya, serta para pegawai PLN. Dari jumlah itu, 200 di antaranya adalah orang-orang yang sudah hafal Alquran 30 juz. Selebihnya sedang dalam proses menghafal. Ada yang baru hafal 5 juz, 10 juz, 15 juz, dan 20 juz. Seluruh peserta itu kemudian dibagi ke dalam 160 kelompok.
Setiap anggota kelompok kebagian membaca beberapa juz. Sehingga dalam waktu 1,5 jam, setiap kelompok berhasil khatam satu Alquran. Dalam sehari itu, setiap kelompok rata-rata khatam 10 kali. Sehingga secara keseluruhan, mereka khatam Alquran 1.590 kali dalam sehari. Dahlan menuturkan, program khatam Alquran ribuan kali dalam sehari ini digagas ketika dirinya masih menjabat Dirut PLN.
Tujuannya untuk memberikan sentuhan spiritual bagi para pegawai PLN. ”Mendekatkan pegawai PLN kepada Allah, dan menjauhkannya dari mental buruk seperti korupsi,” tutur Dahlan. Maklum, saat Dahlan baru masuk, perusahaan listrik plat merah tersebut banyak dirundung masalah. Ketika pertama kali digelar Ramadan tahun lalu, kegiatan khatam Alquran ini diikuti 1500 orang dan berhasil menamatkan 1.200 kali dalam sehari.
”Tahun ini khatam-nya lebih banyak dari tahun lalu, ini perkembangan yang baik. Saya lihat pelaksanaannya juga lebih rapi, bahkan menggunakan sistem penghitungan secara elektronik,” tutur Menteri BUMN ini yang menghadiri kegiatan membaca Alquran bersama istrinya, Nafsiah Dahlan.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menuturkan, kegiatan khatam Alquran ribuan kali dalam sehari ini akan dijadikan tradisi. Artinya, perusahaan listrik plat merah ini akan menggelar kegiatan tersebut setiap tahun. Jumlah khatam Alquran akan terus ditingkatkan tiap tahun. ”Kita berharap mendapat keberkahan hidup dengan memperbanyak tilawah Alquran,” kata Nur Pamudji. (dri)